1. Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup paling sempurna yang terdiri dari jiwa dan raga, akal dan pikiran, serta hawa nafsu. Akal dan pikiran ditanamkan pada manusia agar digunakan untuk kebaikan individu, kelompok, serta alam.
Manusia secara etimologis berasal dari kata sansekerta “Manu” atau latin “Mens” yang artinya berakal budi atau berpikir. Dan istilah manusia merupakan sebuah konsep atau fakta, gagasan atau realitas, kelompok atau individu. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Manusia terdiri dari 4 unsur:
- Jasad : fisik manusia yang tampak dari luar, menempati ruang dan waktu.
- Hayat : unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
- Ruh : daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
- Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
2. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yg membedakannya dr orang atau bangsa lain.
Bangsa timur ialah bangsa yang terkenal dengan sisi sopan santunnya. Contoh bangsa timur yaitu bangsa yang biasanya terletak di wilayah asia seperti indonesia, china, jepang, atau malaysia.
Ciri-ciri kepribadian bangsa timur diantaranya:
Kental akan adat istiadatnya
Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan.
Menjunjung tinggi nilai-nilai norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
Seperti di indonesia yang melarang masyarakatnya untuk berpakaian tidak sopan di depan umum (norma agama), atau berciuman di tempat umum di anggap melanggar norma asusila.
Toleransi
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama.
Ramah dan sopan santun
Seperti halnya masyarakat jepang yang terkenal dengan membungkukkan badannya membentuk sudut 90° sebagai tanda menunjukan rasa hormat (saat salam).
Terbuka dengan negara lain
Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
3. Pengertian Kebudayaan
Budaya/kebudayaan berasal dari kata sansekerta, yaitu budhayah (jamak dari “budhi”) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kebudayaan memiliki beberapa aspek yang meliputi:
- Kesenian
- Bahasa
- Adat istiadat
- Budaya daerah
- Budaya nasional
Selain itu beberapa sifat kebudayaan diantaranya:
- Etnosentris, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
- Universal, yaitu umum dan menyeluruh.
- Akulturasi, yaitu saling bertemu dan mempengaruhi (budaya).
- Adaptif, yaitu dapat disesuaikan.
- Dinamis, yaitu berkembang mengikuti zaman.
- Integratif, yaitu membaur membentuk kesatuan.
4. Unsur Kebudayaan
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonom
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi.
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
5. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak:
- Gagasan (Wujud ideal): wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
- Aktivitas (tindakan): wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
- Artefak (karya): wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
6. Orientasi Nilai Budaya
“Nilai budaya merupakan sebuah konsep luas yang ada dalam fikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, tentang hal yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai budaya.” Jadi, sistem nilai budaya suatu masyarakat atau kelompok merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah lebih kuat peranannya dari individu warga masyarakat tersebut.
Ada 5 masalah dasar penentu orientasi nilai budaya manusia, yaitu:
Hakekat hidup
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk bisa baik, tetapi manusia harus tetap berikhtiar agar hidup bisa menjadi baik. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat karya
Karya itu untuk menafkahi hidup.
Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi manusia tetang waktu
Berorientasi hanya kepada masa kini.
Apa yang dilakukanya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi pada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran yang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus dilakukannya.
Pandangan terhadap alam
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan manusia dengan manusia
Hubungan manusia dengan manusia
Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, berjiwa gotong royong.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.
7. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dipengaruhi 2 jenis faktor, yaitu:
Faktor internal
Faktor internal
a. Jumlah penduduk (kelahiran, kematian, migrasi).
b. Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovation).
c. Konflik dalam masyarakat.
d. Pemberontakan atau revolusi.
Faktor eksternal
Faktor eksternal
a. Perubahan alam.
b. Peperangan.
c. Pengaruh kebudayaan lain secara difusi, akulturasi, dan asimilasi.
8. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai dwi tunggal yang artinya biarpun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan 1 kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan yang setelahnya kebudayaan itulah yang akan mengatur hidup manusia agar tercipta keselarasan.dengan kata lain kebudayaan menjadi salah satu pedoman bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya.
Manusia memiliki 4 kedudukan terhadap kebudayaan :
- Penganut kebudayaan
- Pembawa kebudayaan
- Manipulator kebudayaan
- Pencipta kebudayaan
Manusia sebagai masyarakat juga memiliki hubungan erat dengan kebudayaan. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan “segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri”. Teori ini disebut dengan cultural-determinism.
Dalam hakekat kebudayaan tergambar secara jelas tentang keterkaitan antara manusia dan kebudayaan :
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
- Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
- Kebudayaan diberlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
- Kebudayaan mencakup aturan yang memberi kewajiban
No comments:
Post a Comment